Cinta tak pernah lupa darimana ia bermula
Dari tatapan mata
Atau menelusup perlahan lewat pesona
Mengalun lembut dalam denting dawai berirama
Meneduhkan jiwa yang tengah porak poranda
Mataku terkesima
Anganku mengembara entah kemana
Tatapan tulusnya meruntuhkan dinding kokoh seorang hawa
Mendobrak keangkuhanku dengan rentetan doa
Aku tak pernah lupa..
Bahkan aku tak mampu menghindarinya..

Namun kini cinta ini telah bergeser dari tempat ia bermula
Beringsut menghampiri senja
Senja yang sekejap saja ada kemudian tiada
Senja yang cintanya entah untuk siapa
Senja yang tak pernah mampu tinggalkan sisi suramnya
Menggelayut manja pada bayang kelam yang tak semua orang mampu memahaminya
Kini mampuku hanya merindu pesonanya
Tulusnya buatku lupa bahwa ku pernah kecewa
Namun hati ini tak ingin lagi tinggal dalam ketidaktahuannya
Kubiarkan saja berkelana menemukan siapa peneduh jiwa yang sesungguhnya


-16 April 2013-